Standart ganda negara AS sudah sejak lama mereka terhadap berbagai kebijakan, tidak mengherankan jika banyak negara terutama yang merasa dirugikan mengutuk sikap negara adidaya dan sok berkuasa tersebut. Namun, kalo kita mau runut ke belakang yang berada dibalakang semua kebijakan Pemerintahnya dan juga sumber keuangan terbesar adalah lobi Yahudi maka akan terasa hal tersebut adalah sesuatu yang wajar.
Sebenarnya ketika Presiden kulit hitam pertama terpilih banyak harapan negara-negara didunia akan ada perubahan kebijakan AS terutama kebijakan menginvasi negara lain dengan alasan apapun, terutama slogan yang di kumandangkan oleh Obama "change" dan gembar-gembornya untuk menarik pasukannya dari Iraq, namun ternyata mereka menarik pasukan dari Iraq akan tetapi mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan. bukannya menciptakan kedamaian, malah memicu kebencian dinegara lainnya...lantas apa bedanya dengan Bush yang juga hobby perang(terhadap negara yang lemah).
Beberapa kebijakan AS yang berstandart ganda :
pertama, As memelopori dan mendorong negara lain agar tidak memiliki dan mengembangkan senjata nuklir namun mereka tidak ikut menandatangani sehingga tetap punya banyak senjata nuklir. Jika ada negara yang dianggap musuhnya punya program nuklir maka mereka akan ribet dan mempermasalahkannya seperti Iran dan Korut, akan tetapi jika yang memiliki adalah sekutunya seperti Israel akan diam saja padahal belum tentu Iran membuat reaktor Nuklir untuk senjata nuklir, sungguh suatu ironi dan ketidakberesan cara berfikir.
kedua, Jika ada kasus pelanggaran HAM dinegara lain, AS akan menyoroti dan membuat opini publik bahwa negara tersebut sudah sangat salah dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan padahal didalam negerinya sendiri masih banyak pelanggaran HAM seperti diskriminasi ras, agama dan hak-hak kaum minoritas. Sekarangpun dengan menginvasi negara Iraq dan Afghanistan, merupakan suatu bentuk pelanggaran HAM yang parah dan hak menentukan nasib negaranya sendiri. entah sampai kapan mereka merasa selalu merasa benar sendiri dan bertindak semena-mena terhadap negara lain. sedangkan Israel yang sudah banyak melanggar hak-hak masyarakat sipil diPalestina selalu didukung dengan memveto setiap kebijakan dan upaya PBB untuk mengecam tindakan biadapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar