Perseteruan antara KPK dg Polri mencapai puncaknya dengan ditahannya dua pimpinan KPK non aktif Bibit samad dan Candra, banyak pihak yang menyayangkan tindakan Polri yang terkesan "buru-buru" menahan tersangka tersebut. Sampai bapak Presiden juga ikut mengadakan rapat terbatas dan jumpa pers untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Lantas mengapa penahanan 2 pimpinan KPK non aktif tersebut menjadi berita besar seakan menjadi polemik Nasional dengan banyaknya dukungan dan perdebatan dimedia massa?
pertama, bahwa sudah diketahui publik sudah lama KPK dimusuhi oleh Kejaksaan dan Kepolisian karena dianggap melangkahi wewenang mereka untuk mengungkap kejahatan korupsi yang selama ini tidak bisa mereka selesaikan akibat besarnya nuansa suap dilembaga yang terkenal paling korup tersebut, bahkan KPK juga dengan berani menyidik dan memidanakan oknum-oknum dari dua lembaga tersebut seperti jaksa urip, dan menyadap petinggi polri yaitu Susno duaji.
kedua , Penahanan tersebut merupakan preseden buruk bagi gerakan untuk memberantas korupsi di Indonesia yang sudah mendarah daging. Dan akan percuma prestasi yang sudah mulai kelihatan karena para pejabat dan koruptor sudah mulai was-was begitu mendengar nama KPK. Sungguh disayangkan karena gaungnya sudah sampai ke daerah dan pelosok seindonesia.
ketiga, Mencoreng citra Pemerintah yang selama ini bisa dianggap sukses memberantas korupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar. Kredibilitas dan kesungguhan pemerintah dipertanyakan, apakah benar mau memperbaiki moral bangsa ini ataukah hanya sekedar 'lips service' saja karena pada dasarnya lembaga kepolisian berada dibawah komando Presiden secara langsung.
Keempat , Merusak Citra Institusi Polri yang selama ini dianggap sudah berusaha memperbaiki diri untuk legih baik.
Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah....
pertama, Masyarakat semakin bingung dengan urusan para petinggi negara yang hanya sibuk memikirkan gengsi dan balas dendam sementara kemakmuran dan keamanan masyarakat tidak lebih baik dari Orde Baru.
kedua, masyarakat juga bingung dengan sikap para para menteri yang belum mulai bekerja namun sudah minta kanaikan gaji, jika Pemerintah menyetujuinya... alangkah kasihan rakyat yang semakin susah dengan kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok dan pendidikan sementara para elit politik sibuk bagi-bagi jabatan dan bagi "kenaikan" uang.
Ketiga, Para koruptor merasa merdeka dan akan semakin menjadi-jadi karena sekarang tidak ada lagi yang bisa menyidik dan menahan mereka. bahkan pimpinan KPK bisa dimasukkan hotel prodeo.
Lantas dalam benak saya, timbul pemikiran bahwa memang Indonesia ini belum siap untuk menjadi negara yang maju dan bersih seperti negara Jepang atau Amerika. Masyarakat sudah merasa nyaman dengan budaya dan karakter "suap-menyuap" dalam setiap urusan. Maka tidak akan berguna orang-orang yang benar-benar pintar dan bersih, yang selalu berkuasa adalah mereka yang pandai melobi, pandai menyuap... sungguh memprihatinkan.
"NEGARAKU SAYANG, NEGARAKU MALANG" semoga kau bisa bangkit melawan ketidakadilan, kejahatan dan semua yang tidak benar. saya yakin Kebenaran pasti akan menang walaupun .... entah kapan itu bisa terwujud. seperti kata Tuhan yang tidak akan merubah nasib seseorang, suatu kaum kalau orang tersebut atau kaum kaum tersebut tidak mau merubah nasibnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar