keinginan Pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan murah bahkan gratis dinegeri ini ternyata hanya isapan jempol semata. Adanya RSBI ternyata hanya memberikan kesempatan anak orang kaya saja yang bisa bersekolah ditempat tersebut. uang sumbangan pembangunan melalui tawar-menawar, spp perbulan 3-5 kali lipat sekolah biasa sungguh luar biasa tapi hasil pembelajarannya ya biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa.
Jadi menurut hemat saya, hanya tarif dan fasilitasnya saja yang internasional tapi mutu tetap lokal. keinginan pemerintah untuk membuat standart yang tinggi bagi lulusan SMP-SMA memang bagus, tapi tanpa kesiapan yang matang dari sekolah dan pengajarnya akan sia-sia saja. Program sekolah RSBI cenderung di paksakan.
harusnya kita bisa buat standart sendiri yang tinggi tanpa harus menyamakan diri dengan negara lain. kita harus bangga dengan sistem pendidikan kita sendiri, produk kita sendiri baru kita bisa maju. sungguh ironi negara tetangga yang dulu banyak mahasiswanya belajar dari negara ini sekarang sudah jauh lebih maju dan makmur dari negara indonesia tercinta ini.
orang miskin tidak boleh sekolah di sekolah yang bertaraf internasional meskipun dia pandai, sungguh menggenaskan. anak orang kaya meskipun bodoh boleh sekolah sesukanya karena dia punya uang, kapan majunya negara ini hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar