Kamis, 17 Desember 2009

KEBRINGASAN SOSIAL PENONTON SEPAKBOLA

Adanya pertandingan sepak bola seharusnya merupakan suatu hiburan yang menarik dan menyenangkan karena sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Namun yang terjadi di sini, di Indonesia tercinta ini adalah apabila ada pertandingan sepak bola justru membuat masyarakat was-was dan takut karena perilaku suporter dan penonton yang cenderung berubah menjadi beringas.

Dalam teori sosiologi, kerumunan massa yang berjumlah besar biasanya akan timbul anomie atau ketidakjelasan status individu atau perseorangan sehinggga membuat para remaja yang tergabung dalan kerumunan suporter berani bertindak yang diluar kebiasaan. misalnya akibat tidak memiliki uang yang cukup untuk beli tiket dan ongkos naik kendaraan umum mereka berani menghadang truk yang melaju kencang dijalan raya, jika tidak mau berhenti mereka teriaki dengan makian atau mereka lempari. dalam perjalanan mereka biasanya bergerombol sambil mengacungkan kayu atau tongkatnya kekendaraan yang tidak mau minggir. Mereka yang berjalan kaki dan bergerombol berani mengganggu para wanita yang lewat dijalan, bahkan ada juga kasus mereka menjarah toko yang mereka lewati.

Memang seyogyanya aparat menjaga keamanan yang ada disekitar stadion dan jalan protokol yang dilewati para suporter tapi kendalanya adalah jumlah aparat yang tidak sebanding dengan jumlah suporter. dan tidak mungkin aparat bisa mengawasi semua area yang ada di sebuah kota.

Masyarakat Indonesia yang tidak terlalu menyukai sepakbola merasa tidak senang apabila ada pertandingan sepakbola. Sudah prestasi sepakbola tidak pernah membanggakan di level asia atau dunia yang ada hanyalah kerusuhan, perkelahian antar pemain, kasus pemukulan wasit dan juga kebringasan para penonton sepak bola. jika permainan sepakbola malah membuat masyarakat jadi anarkis dan tidak sehat perlu difikirkan kembali perlu tidaknya kompetisi sepakbolan digelar di negeri ini??! toh tak ada kebanggaan dari permainan sepakbola ini hanya menghabiskan uang dan anggaran saja.

Minggu, 13 Desember 2009

KASUS BANK CENTURY


Setelah agak reda kasus KPK dengan dibebaskannya para ketua KPK dan digantinya beberapa petinggi POLRI dan Kejaksaan yang terlibat, kini muncul lagi kasus bank century!!! yaitu kasus bailout bank dengan potensi kerugian negara sebesar Rp.6,762T, sebuah nilai yang terbilang cukup besar untuk negara berkembang seperti Indonesia ini. Namun yang menjadi permasalahan adalah yang terlibat dalam hal pengambil keputusan pada waktu itu adalah sekarang menjadi Wapres dan Menkeunya(andalan) dari pemerintahan SBY, seperti biasanya dalam pemerintahan Indonesia jika yang terlibat adalah pejabat maka akan sangat sulit dilakukan tindakan karena biasanya hukum di negara tercinta ini sangat flexibel jika yang melanggar orang2 besar yang punya kuasa dan uang dan sangat keras bila yang melanggar rakyat bisa dan tidak punya uang.

beberapa hal yang menjadi kesalahan fatal para pengambil keputusan pada saat itu adalah keputusan pemberian bailout yang tidak jelas dari semula yang hanya Rp.632M tiba-tiba naik sepuluh kali lipat menjadi Rp.6,762Trilyun, jadi ada sesuatu yang janggal disini. kemudian alasan kondisi perekonomian pada waktu itu juga sudah kondusif jadi sekiranya bank century dibekukan tidak akan menjadi masalah yang besar dan terakhir kenapa hanya bank century yang dibantu? beberapa analis menduga ada upaya untuk menyelamatkan dana nasabah kakap dari bank tersebut.

sungguh suatu yang mencengangkan bagi masyarakat karena menunjukkan bahwa prilaku dan mentalitas para pejabat tinggi negara banyak yang tidak beres, makanya benar kalau negara ini kagak bisa maju-maju malah mundur kebelakang karena prilaku kita seperti masyarakat primitif dan bar-bar, Hukum Rimba berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia yaitu yang punya kekuasaan dan uang banyak akan menguasai semua lini kehidupan, menjadi anggota DPR, Gubernur, Bupati semua memerlukan koneksi dan uang.

sungguh suatu yang menyesakkan, ketika kita tahu bahwa para pelaksana pemerintahan ternyata sangat mudah bertindak yang tidak benar.

Jumat, 11 Desember 2009

STUDI BANDING KE SMA 5 MALANG

Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas SMA NGORO mengadakan study banding ke kota wisata dan kota hujan Malang, tepatnya di SMAN 5 dan MAN 3 pada hari Rabu, 9 Desember 2009. Berangkat dengan menggunakan 1 bis besar, semua warga sekolah ikut dalam rombongan tersebut, Kepsek, guru-guru, staf TU, Pak Bon dan bp. Satpam. Jadi ya seru banget karena selama ini belum pernah guru-guru satu bis rombongan kalo nganterin anak-anak, banyak yang lucu-lucu dan aneh-aneh hehehehe......

Yang paling berkesan buat saya adalah Saya menjadi tau sekolah yang sudah maju and mapan tuh ternyata kayak gitu ya..bagus banget, sarananya dan siswa-siswanya saling mendukung terutama adanya kelas akselerasi yang cuma 2 tahun di tingkat SMA namun salah satu syaratnya harus mempunyai IQ minimal 130 wow.... kerenz abis!!! ada ngak ya....?

dan yang paling berkesan n penting adalah terbukanya cakrawala tentang adanya sekolah dan suatu sistem pendidikan yang bagus sehingga sekolah terasa nyaman dan asri untuk ditinggali juga fasilitas dan kebersihannya yang sangat terjaga seperti di hotel yang mewah, pantesan kalo penghuninya pada kerasan di skul.

pembentukan karakter dan kultur merupakan salah satu poin penting dalam pembinaan siswa disana, apalagi jika didukung oleh prasarana yang memadai.